1. Amal mulia yang pahalanya akan dibalas langsung dari Allah SWT
Jika amal-amal lain telah disebutkan pahalanya oleh Allah SWT, ternyata
pahala puasa akan langsung diberikan Allah SWT tanpa diberitakan
terlebih dahulu berapa batasan pahalanya. Ibarat seseorang yang bekerja
dan telah disebutkan gajinya sekian dan sekian, maka kita bisa
memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. Tetapi saat
owner perusahaan
atau bos kita mengatakan "bekerjalah dan saya langsung yang akan
memberikan gajimu" bisa jadi hasil yang kita dapatkan di luar dugaan
kita, tergantung bagaimana kualitas kerja kita.
Shadaqah misalnya, sudah disebutkan Allah SWT tentang pahalanya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ
حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ
وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan
oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)
Sedangkan untuk puasa ini, Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Allah berfirman:
"Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)
Tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya, memelihara
keikhlasan dalam menjalankannya dan karenanya kita akan mendapatkan
perhitungan langsung dari Allah SWT yang boleh jadi jauh lebih hebat
dari pada apa yang kita duga?
2. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak misik
Meskipun manusia tidak menyukai bau mulut orang yang berpuasa karena
tidak sedap, tetapi di sisi Allah SWT itu lebih baik dan lebih harum
dari pada minyak misik. Nabi SAW bersabda :
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq 'Alaih)
Tidakkah kita mau berbangga di hadapan Allah SWT dengan mulut yang
berbau harum? Yang dengannya kita dikenali sebagai hamba-Nya yang
berpuasa dan memiliki keutamaan saat banyak orang pada hari kiamat
dicekam dengan ketakutan dan kekhawatiran.
3. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan
Rasulullah SAW bersabda :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua
kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika
bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)
Itulah dua kegembiraan. Saat berbuka, rasa lapar dan haus yang ditahan
selama seharian hilang seketika. Bahkan, saat-saat yang paling nikmat
adalah pada tegukan pertama saat kita berbuka. Rasa panas karena
dehidrasi juga terobati saat berbuka. Kenikmatan ini tidak pernah
dirasakan oleh orang yang tidak berpuasa.
Demikian juga kegembiraan ketika bertemu Allah di akhirat nanti. Segala
ketakutan dan kekhawatiran sirna sebagaimana sirnanya rasa haus dan
lapar saat berbuka. Segala kesusahan dan penderitaan saat hidup di dunia
akan hilang sebagaimana hilangnya kepenatan dan rasa panas saat
berbuka.
4. Memasukkan pelakunya ke dalam surga
Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal
yang bisa memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim
meriwayatkan dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ « عَلَيْكَ
بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ ». ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ
فَقَالَ « عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ »
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya
berkata: "Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat
memasukkan saya ke dalam surga!" Rasulullah SAW menjawab:
"Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata:
"Berpuasalah" (HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
Tidakkah kita ingin dimasukkan Allah ke surga yang kenikmatannya sangat
luar biasa hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan memiliki
kecintaan pada surga?
5. Puasa akan menjadi pemberi syafa'at bagi pelakunya
Di hari kiamat yang tiada lagi berguna apapun selain pertolongan Allah
dan syafa'at yang diizinkannya, betapa berbahagianya seorang muslim
mendapatkan syafa'at akibat puasa yang dilakukannya dan Al-Qur'an yang
dibacanya.
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafa'at bagi seorang hamba di hari kiamat (HR. Ahmad dan Hakim)
6. Puasa adalah perisai dari api neraka
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah perisai (yang melindungi) dari api neraka (HR. Ahmad dan Hakim)
7. Puasa sehari di jalan Allah menjauhkan pelakunya dari neraka sejauh tujuh puluh musim
Diantara keutamaan puasa adalah menjauhkan pelakunya dari neraka. Satu
hari puasa setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari
neraka.
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ
اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari
di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari
api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu Dawud)
Tidakkah kita ingin dijauhkan dari neraka yang kedahsyatannya sangat
luar biasa hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan takut
pada siksa neraka?
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Demikianlah 7 keutamaan puasa. Semoga dengan mengetahui
keutamaan-keutamaan puasa tersebut kita semakin semangat berpuasa dan
senantiasa ikhlas dalam menjalankannya.
Jangan sampai kita yang telah mendapat ilmu kemudian terhalang dari
mengamalkannya, maka ilmu kita menjadi tidak manfaat. Karenanya marilah
kita berdoa sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ
لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ
لَهَا
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’,
dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang
tidak dikabulkan. (HR. Muslim)
Wallaahu a'lam bish shawab
http://www.bersamadakwah.com/2012/07/7-keutamaan-puasa.html