Selasa, 03 Maret 2015

Kritisisme IMMANUEL KANT

BAB I
PENDAHULUAN

 A.       Latar Belakang

Sejarah filsafat adalah sejarah pertarungan akal dan hati (iman) dalam berebut dominasi mengendalikan jalan hidup manusia. Kadang-kadang akal menang mutlak, kadang-kadang iman yang menang mutlak. Kedua-duanya membahayakan hidup manusia. Yang menguntungkan hidup manusia ialah bila akal dan iman mendominasi hidup manusia secara seimbang.
Pendirian aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang. Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan empirisme berpendirian sebaliknya bahwa pengalaman menjadi sumber tersebut. Tokoh utama Kritisisme adalah Immanuel kant yang melahirkan Kantianisme.
Immanuel Kant (1724-1804 M) berusaha mengadakan penyelesaian atas pertikaian itu dengan filsafatnya yang dinamakan Kritisisme (aliran yang kritis). Untuk itulah, ia menulis tiga bukunya berjudul : Kritik der Reinen Vernunft (kritik atas rasio murni), Kritik der Urteilskraft (kritik daya pertimbangan).
Dalam sejarah perkembangan filsafat sejak zaman pra-Yunani kuno hingga abad XX sekarang ini, telah banyak aliran filsafat bermunculan. Setiap aliran filsafat memiliki kekhasan masing-masing sesuai dengan metode yang dijalankan dalam rangka memperoleh kebenaran.
Filsafat zaman modern berfokus pada manusia, bukan kosmos (seperti pada zaman kuno), atau Tuhan (pada abad pertengahan). Dalam zaman modern ada periode yang disebut Renaissance (kelahiran kembali). Kebudayaan klasik warisan Yunani-Romawi dicermati dan dihidupkan kembali; seni dan filsafat mencari inspirasi dari sana.
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada Perbedaan pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.
Situasi pemikiran yang dihadapi Kant sekalipun sama dengan situasi pemikiran yang dihadapi oleh Socrates, pada esensinya benar-benar sudah mencapai titik kritis. Argumen-argumen Kant dimuat didalam bukunya, Critique of Pure Reason dan Critique of  Practical Reason dan critique of  Judgment (Ahmad Tafsir, 1990:157).
Demikian Immanuel Kant membuat kritik atas seluruh pemikiran filsafat, membuat suatu sintesis, dan meletakkan dasar bagi aneka aliran filsafat masa kini.
Demikian pendahuluan mengenai makalah ini. Bagaimana kritisime ini memiliki ciri-ciri, definisi, dan pemikirannya, berikut kita bahas lebih lanjut.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Kritisisme Imanuel Kant

            Pada awalnya, Kant mengikuti rasionalisme, tetapi kemudian tepengaruh oleh empirisnya (Hume). Walaupun demikian, Kant tidak begitu mudah menerimanya karena ia mengetahui bahwa empirisme terkadang skep-tisisme. Untuk itu, ia tetap mengakui kebenaran ilmu, dan dengan akal manusia akan dapat mencapai kebenaran (Amsoro Achmadi, 2008:140).
Filsafat Kant merupakan titik tolak periode baru bagi filsafat Barat. Ia mengatasi dan menyimpulkan aliran Rasionalisme dan Empirisme, yang dibantah oleh Copleston VI. Dari satu pihak ia mempertahankan obyektifitas, universalitas, dan keniscayaan. Dalam filsafat Kant, tekanan yang utama terletak pada kegiatan atau pengertian dan penilaian manusia. Bukan seperti empirisme yang menekankan pada aspek psikologi, melainkan sebagai analisa kritis, pada pemahaman Kant yang baru, dan sering disebut “revolusi Kopernikus yang kedua”.
Kant memandang rasionalisme dan empirisme senantiasa berat sebelah dalam menilai akal dan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Kant tidak menentang adanya akal murni, ia hanya menunjukkan bahwa akal murni itu terbatas. Akal murni menghasilkan pengetahuan tanpa dasar indrawi atau independen dari alat pancaindra.
Kant dalam argumennya, bahwa akal dipandu oleh tiga ide transcendental, yaitu ide psikologis yang disebut jiwa, ide dunia, dan ide tentang Tuhan. Ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing, yaitu “ide jiwa” menyatakan dan mendasari segala gejala batiniah yang merupakan cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir dalam bidang psikis, “ide dunia” menyatakan segala gejala jasmaniah, “ide Tuhan” mendasari segala gejala, segala yang ada, baik batiniah maupun yang lahiriah (Ahmad Tafsir, 2005:150-151).
Kant mengarang macam-macam kritik mengenai akalbudi, kehendak, rasa, dan agama. Dalam karyanya yang sering disebut metafisika. Menurutnya Metafisika merupakan uraian sistematis mengenai keseluruhan pengertian filosofis yang dapat dicapai. Ia berpendapat bahwa pada sekurang-kurangnya pada prinsipnya mungkin untuk memperkembangkan suatu metafisika sistematis yang lengkap. Namun Kant mulai meragukan kemungkinan dan kompetensi metafisik, sebab menurut dia metafisik tidak pernah menemukan metode ilmiah yang pasti untuk memecahkan masalahnya, maka perlu diselidiki dahulu kemampuan dan batas-batas akal-budi.
Immannuel Kant membedakan akal (vertstand) dari rasio dan budi (vernuft). Tugas akal merupakan yang mengatur data-data indrawi, yaitu dengan mengemukakan “putusan-putusan”. Sebgaimana kita melihat sesuatu, maka sesuatu itu ditrasmisikan ke dalam akal, selanjutnya akal mengesaninya. Hasil indra diolah sedemikian rupa oleh akal, selanjutnya bekerja dengan daya fantasi umtuk menyusun kesan-kesan itu sehingga menjadi suatu gambar yang dikuasai oleh bentuk ruang dan waktu.
Pemikiran-pemikiran Kant yang terpenting diantaranya adalah tentang “akal murni”. Menurut Kant dunia luar itu diketahui hanya dengan sensasi, dan jiwa, bukanlah sekedar tabula rasa. Tetapi jiwa merupakan alat yang positif, memilih dan merekontruksi hasil sensasi yang masuk itu dikerjakan oleh jiwa dengan menggunakan kategori, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memersepsikannya ke dalam idea. Melalui alat indara sensasi masuk ke otak, lalu objek itu diperhatikan kemudian disadari. Sensasi-sensasi itu masuk ke otak melalui saluran-saluran tertentu yaitu hukum-hukum, dan hukum-hukum tersebut tidak semua stimulus yang menerpa alat indra dapat masuk ke otak. Penangkapan tersebut telah diatur oleh persepsi sesuai dengan tujuan. Tujuan inilah yang dinamakan hukum-hukum (Ahmad Syadali dan Mudzakir, 2004: 121).
Demikian gagasan Immanuel Kant yang menjadi penggagas Kritisisme. Filsafat memulai perjalanannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Maka Kritisisme berbeda dengan corak filsafat modern sebelum sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.
Dengan Kritisisme yang diciptakan oleh Immanuel Kant, hubungan antara rasio dan pengalaman menjadi harmonis, sehingga pengetahuan yang benar bukan hannya pada rasio, tetapi juga pada hasil indrawi. Kant memastikan adanya pengetahuan yang benar-benar “pasti”, artinya menolak aliran skeptisisme, yaitu aliran yang menyatakan tidak ada pengetahuan yang pasti.
Zaman pencerahan atau yang dikenal di Inggris dengan enlightenment. Terjadi pada abad ke 18 di Jerman. Immanuel Kant mendefinisikan zaman itu dengan mengatakan “dengan aufklarung, manusia akan keluar dari keadaan tidak akil balig (dalam bahasa Jerman: unmundigkeint), yang dengan ia sendiri bersalah”. Sebabnya menusia bersalah karena manusia tidak menggunakan kemungkinan yang ada padanya yaitu rasio. Dengan demikian zaman pencerahan merupakan tahap baru dalam proses emansipasi manusia barat yang sudah dimulai sejak Renaissance dan reformasi. Di Jerman, seorang filosof besar yang melebihi zaman aufklarung telah lahir yaitu Immanuel Kant.
Jadi, metode berpikirnya disebut kritis. Walaupun ia mendasarkan diri pada nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal. Sehingga akal mengenal batas-batasnya. Karena itu aspek irrasionalitas dari kehidupan dapat diterima kenyataanya (Asmoro Achmadi, 2008:140).

2.2       Ciri-ciri Kritisisme
Adapun ciri-ciri Kritisisme adalah adalah sebagai berikut:
a.         Menganggap obyek pengenalan berpusat pada subyek dan bukan pada obyek
b.         Manegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu, rasio hanya mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.
c.         Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur a priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi (Atang Abdul Hakim, 2008:283).

2.3       Kritisisme Immanuel Kant
Pemikiran-pemikiran Kant yang terpenting diantaranya ialah tentang “akal murni”. Menurutnya, dunia luar itu diketahui hanya dengan sensasi, dan jiwa bukanlah sekedar tabula rasa, tetapi jiwa merupakan alat yang positif, memilih dan merekonstruksi hasil sensasi yang masuk itu dikerjakan oleh jiwa dengan menggunakan katagori, yakni mengklasifikasikan dan memersepsikannya ke dalam idea (Atang Abdul, 2008:277).
Immanuel Kant memulai filsafatnya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika, dan estetika (Atang Abdul Hakim, 2008:282). Setelah Kant mengadakan penyelidikan (Kritik) terhadap pengetahuan akal, setelah itu, manusia terasa bebas dari otoritas yang datangnya dari luar manusia, demi kemajuan /peradaban manusia (Asmoro Achmadi, 2008:156).




1.         Critique of Pure Reason (Kritik atas Rasio Murni)
Kritisisme Kant dapat dianggap sebagai suatu usaha raksasa untuk mendamaikan rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme mementingkan unsur a priori dalam pengenalan, berarti unsur-unsur yang terlepas dari segala pengalaman (seperti misalnya “ide-ide bawaan” ala Descraes). Empirisme menekankan unsur-unsur aposteriori berarti unsure-unsur yang berasal dari pengalaman (seperti Locke yang menganggap rasio sebagai “lembaran putih”). Menurut Kant baik rasionalisme maupun empirisme kedua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa pengenalan manusia merupakan paduan antara unsure-unsur a priori dengan unsure unsure aposteriori (Atang Abdul Hakim, 2008:284).
Walaupun Kant sangat menagumi empirisme Hume, empirisme yang bersifat radikal dan yang konsekuen, ia tidak dapat menyetujui skeptisime yang dianut Hume dengan kesimpulannya bahwa dalam ilmu pengetahuan, kita tidak mampu mencapai kepastian. Pada waktu Kant hidup sudah jelas bahwa ilmu pengetahuan alam yang dirumuskan Newton memperoleh sukses. Hukum-hukum ilmu pengetahuan berlaku selalu dan dimana-mana. Misalnya air mendidih pada 100 C selalu begitu dan begitu dan begitulah dimana-mana (Atang Abdul Hakim, 2008:284).
Arti penting buku pertama 800 halaman yang berjudul Critique of Pure Reason adalah hendak menyelamatkan sains dan agama. Mula-mula sains itu dibuktikan absolute bila dasarnya a priori; ia berhasil disini. Kemudian ia membatasi keabsolutan sains tersebut dengan mengatakan bawa sains itu naïf. Sains hanya mengetahui penampakan obyek. Bila sains maju selangkah lagi, ia akan terjerumus ke dalam antinomy. Jadi sains dapat dipegang, tetapi sebatas penampakan obyek. Dengan demikian, sains telah diselamatkan. Argumennya adalah bahwa sains dan akal tidak mampu menembus noumena, tidak mampu juga menembus obyek-obyek keyakinan. Obyek-obyek ini, yaitu obyek keyakinan, temasuk noumena yang lain, hanya diketahui dengan kala praktis. Jadi agama telah di selamatkan (Ahmad Tafsir, 1990:166).

2.   Critique of  Practical Reason (Kritik Atas Rasio Praktis)
Rasio murni yang dimaksudkan oleh Kant adalah Rasio yang dapat menjalankan roda pengetahuan. Akan tetapi, disamping rasio murni terdapat rasio praktis, yaitu rasio yang mengatakan apa yang harus kita lakukan; atau dengan lain kata, rasio yang memberikan perintah kepada kehendak kita. Kant memperlihatkan bahwa rasio praktis memberikan perintah yang mutlak yang disebutnya sebagai imperative kategori. Kant beranggapan bahwa ada tiga hal yang harus disadari sebaik-baiknya bahwa ketiga hal itu dibuktikan, hanya dituntut. Itulah sebabnya Kant menyebutnya ketiga postulat dari rasio praktis. Ketga postulat dimaksud itu ialah: (Atang Abdul Hakim, 2008:287).
1.         Kebebasan kehendak
2.         Inmoralitas jiwa, dan
3.         Adanya Allah
Yang tidak dapat ditemui atas dasar rasio teoritis harus diandaikan atas dasar rasio praktis. Akan tetapi tentang kebebasan kehendak, immoralitas jiwa, dan adanya Allah, kita semua tidak mempunyai pengetahuan teoritas. Menerima ketiga postulat tersebut dinamakan Kant sebagai Glaube alias kepercayaan. Dengan demikian, Kant berusaha untuk memperteguh keyakinannya atas Yesus Kristus dengan penemuan filsafatnya (Atang Abdul Hakim, 2008:287).
Dalam kritiknya antara lain kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah bersifat umum, mutlak dan pengertian baru. Untuk itu ia membedakan tiga aspek putusan. Pertama, putusan analitis a priori, dimana predikat tidak menambah sesuatu yang baru pada subyek, karena termasuk di dalamnya (misalnya, setiap benda menempati ruang). Kedua, putusan sintesis aposteriori, misalnya pernyataan misalnya meja itu bagus disini predikat dihubungkan dengan subyek berdasakan pengalaman indrawi. Ketiga , putusan sintesis apriori, dipakai sebagai suatu sumber pengetahuan kendati bersifat sintesis, tetapi bersifat apriori juga, misalnya, putusan yang berbunyi segala kejadian mempunyai sebab

4.         Critique of  Judgment ( Kritik Atas Pertimbangan )
Kritik ketiga dari Kant atas rasionalisme dan empirisme adalah sebagaimana dalam karyanya Critique of  Judgment. Sebagai konsekuensi dari “Kritik atas Rasio Umum ” dan “Kritik atas Rasio Praktis” ialah munculnya dua lapangan tersendiri, yaitu lapangan keperluan mutlak, di bidang alam dan lapangan kebebasan di bidang tingkah laku manusia. Maksud kritik der unteilskraft  ialah mengerti kedua persesuaian kedua lapangan ini. Hal ini terjadi dengan menggunakan konsep finalitas (tujuan) (Atang Abdul Hakim, 2008:287).
Finalitas bisa besifat subyektif dan obyektif. Kalau finalitas bersifat subyektif, manusia mengarahkan obyek pada diri manusia sendiri. Inilah yang terjadi di dalam pengalaman estetis (seni). Dengan finalitas yang bersifat obyektif dimaksudkan keselarasan satu sama lain dari benda-benda dari benda-benda alam (Atang Abdul Hakim, 2008:288).
Adapun Inti dari Critique of  Judgment (Kritik atas pertimbangan) adalah sebagai berikut:
a.         Kritik atas pertimbangan menghubungkan diantara kehendak dan pemahaman.
b.         Kehendak cernderung menuju yang baik, kebenaran adalah objek dari  pemahaman.
c.         Pertimbangan yang terlibat terletak diantara yang benar dan yang baik
d.         Estetika adalah cirinya tidak teoritis maupun praktis, ini adalah gejala yang ada pada dasar subjektif.
e.         Teologi adalah teori tentang fenomena, ini adalah bertujuan: (a) subjektif (menciptakan kesenangan dan keselarasan) dan (b) objektif (menciptakan yang cocok melalui akibat-akibat dari pengalaman).
Kritisisme Immanuel Kant sebenarya telah memadukan dua pendekatan alam pencarian keberadaan sesuatu yang juga tentang kebenaran substanstial dari sesuatu itu. Kant seolah-olah mempertegas bahwa rasio tidak mutlak dapat menemukan kebenaran, karena rasio tidak membuktikan, demikian pula pengalaman, tidak dapat dijadikan tolok ukur, karena tidak semua pengalaman benar-benar nyata dan rasional, sebagaimana mimpi yang nyata tetapi “tidak real”, yang demikian sukar untuk dinyatakan sebagai kebenaran.
Dengan pemahaman tersebut, rasionalisme dan empirisme harusnya bergabung agar melahirkan suatu paradigma baru bahwa kebenaran empiris harus rasional, sebagaimana kebenaran rasional harus empiris. Jika demikian, kemungkinan lahir aliran baru yakni rasionalisme empiris (Atang Abdul Hakim, 2008:288).


















BAB III
KESIMPULAN

 3.1      Kesimpulan

Filsafat Immanuel kant yakni kritisisme adalah penggabungan antara aliran filsafat sebelumnya yakni Rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes dan empirisme yang dipelopori oleh David Hume. Kant mempunyai tiga karya yang sangat penting yakni kritik atas rasio murni, kritik atas rasio praktis, kritik atas pertimbangan. Ketiga karyanya inilah yang sangat mempengaruhi pemikiran filosof sesudahnya, yang mau tak mau menggunakan pemikiran kant. Karena pemikiran kritisisme mengandung patokan-patokan berfikir yang rasional dan empiris.
Kritisisme Immanuel Kant sebenarnya telah memadukan dua pendekatan dalam pencarian keberadaan sesuatu yang juga tentang kebenaran substansial dari sesuatu itu. Kant seolah-olah mempertegas bahwa rasio tidak mutlak dapat menemukan kebenaran, karena rasio tidak membuktikan, demikian pula pengalaman, tidak dapat dijadikan melulu tolak ukur, karena tidak semua pengalaman benar-benar nyata, tapi “tidak-real”, yang demikian sukar untuk dinyatakan sebagai kebenaran.
Melalui pemahaman tersebut, rasionalisme dan empirialisme harusnya bergabung agar melahirkan suatu paradigm baru bahwa kebenaran empiris harus rasional sebagaimana kebenaran rasional harus empiris.


















DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. (2003). Filsafat Umum. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Arifin, A. R. ( 2002). Filsafat Umum. Bandung: Gema Media Pustakama.
Fautanu, I. (2012). Filsafat Ilmu. Jakarta: Referensi.
Hakim, A. A. (2008). Metologi sampai Teofiologi. Bandung: Pustaka Setia.
Jalaluddin. (2013). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muslih, M. (2004). Filsafat Ilmu. Jogjakarta: Belukar.
S.Praja, J. (2005). Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media.
Tafsir, A. (2013). Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.



CONTENT PUBLISHING

SOSIAL MEDIA

1.         Pengertian Sosial Media
            Kehidupan modern saat ini mengubah cara kita akan berkomunikasi. Komuikasi yang bisa kita lakukan adalah berbicara langsung, baik bertatap muka, menggunakan telephone, sms, e-mail, surat atau yang lainnya. Namun dewasa ini komunikasi dengan menggunakan media internet sudah tidak asing digunakan. Penggunaan sosial media via internet merupakan salah satu contoh komunikasi tersebut.
            Media sosial (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
Perkembangan teknologi komunikasi berbanding lurus dengan semakin mudahnya dalam mengakses internet. Cellular phone  atau sering kita sebut hp, semakin hari semakin menunjukan inovasi yang tidak ada henti-hentinya. Sebut saja smartphone atau telepon pintar yang amat sangat memudahkan kita dalam mengakses internet.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Media sosial dapat dikatakan alat yang dapat memudahkan kita untuk bersosialisasi. Jenis komunikasi yang berbeda hasil dari pekembangan teknologi dan informasi. Dalam sosial media tersebut ada yang dinamakan Content Publishing dan beberpa kontennya seperti, Wiki’s (Wikipedia), live streaming, Blog, Articles.


















CONTENT PUBLISHING

A.        Live Streaming
            Streaming media merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen¬komponen yang saling mendukung. Sebuah teknlogi yang memungkinkan distribusi data audio, video dan multimedia secara real-time melalui Internet.
Media streaming merupakan pengiriman media digital (berupa video, suara dan data) agar bisa diterima secara terus-menerus (stream). Data tersebut dikirim dari sebuah server aplikasi dan diterima serta ditampilkan secara real-time oleh aplikasi pada komputer klien Streaming suara sering juga disebut sebagai streaming media.
Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi MPEG (Moving Picture Experts Group) yang diakui oleh ISO (International Standard Organization). Teknik kompresi suara menggunakan istilah coding dan decoding. Proses coding dilakukan pada sisi server (coder) sedangkan proses decoding dilakukan oleh klien (decoder).

B.        Wiki’s (Wikipedia)
            Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Nama Wikipedia berasal dari gabungan kata wiki dan encyclopedia. Wikipedia dirilis pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, dan kini merupakan karya referensi paling besar, cepat berkembang, dan populer di Internet.
Keistimewaan Wikipedia adalah selain menyajikan informasi yang biasa ditemui di dalam sebuah ensiklopedia, Wikipedia juga memuat artikel-artikel yang biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah spesialis, dan topik-topik berita yang masih hangat. Banyak orang yang menggunakan Wikipedia ini untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah.
Wikipedia berawal sebagai proyek sampingan Nupedia, ensiklopedia bebas daring yang artikelnya ditulis oleh para ahli. Larry Sanger, yang mendirikan Nupedia bersama Jimmy Wales, melontarkan ide mengenai ensiklopedia berbasis wiki pada 10 Januari 2001 di milis Nupedia. Kemudian pada 15 Januari 2001, Wikipedia secara resmi diluncurkan.



C.        Blog
            Blog berasal dari kata Web dan Log (WEBLOG) yang berarti catatan online (yang berada di web). Pengertian yang lebih lengkap, blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate (diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi. Blog ini dapat dikatakan buku diary elektronik.
            Orang atau pemilik blog dinamakan bloger, dimana hanya pemilik account saja yang dapat memposting, mengubah atau mengatur isi dari account blog tersebut. Dengan blog kita dapat berbagi informasi, baik tulisan, gambar, video, suara.

D.        Articles
            Article’s disini tidak jauh berbeda dengan artikel yang sering kita lihat pada media masa atau media lainnya. Namun yang membedakan disini adalah hanya median saja yang berbeda yaitu dengan menggunkan internet.


















MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG BLOG

            Blog merupakan salah satu fasilitas Content Publishing dimana media ini pengguna internet dapat berbagi atau memasukan informasi berupa tulisan, suara, video atau yang lainnya.
            Seperti yang sudah dituliskan di atas blog berasal dari kata Web dan Log (WEBLOG) yang berarti catatan online (yang berada di web). Pengertian yang lebih lengkap, blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate (diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi. Catatan pribadi pada kehidupan sehari-hari sering disebut buku diary, Blog pun seperti itu hanya saja media yang digunkan adalah internet bukan berupa buku catatan.
            Berikut adalah ciri-ciri blog secara umum Memiliki Nama dan Alamat yang bisa diakses secara online Memiliki tujuan Memiliki isi atau postingan yang berupa artikel, catatan, dan informasi lainnya Postingan atau isi blog terarsip (tersimpan sesuai tanggal, bulan dan tahun posting) Isi Blog umumnya selalu bertambah atau terupdate sesuai dengan tujuan blog. Tujuan Blog Secara Umum, antara lain : Menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun bagi orang lain Memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain Menyalurkan hobby dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif Berkarya atau aktualisasi diri Saling bertukar pengetahuan dengan pembaca, blogger menulis, pengunjung memberikan tanggapan atau komentar Berbagi pengalaman berbagi software berguna, seperti foto, film/video, dokumen, dsb banyak lagi, sesuai dengan jenis / topik yang diangkat Karena blog bermacam-macam jenisnya, maka tujuan blog juga dipengaruhi oleh jenis blog tersebut. Missal, tujuan Blog Pribadi bertujuan untuk memberikan informasi yang update tentang diri pemilik blog. Seputar pengalaman, hal-hal yang berkesan, catatan harian, catatan perjalanan pribadi, dan sebagainya  Tujuan Blog Kesehatan : bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan terkini  Tujuan Blog bisnis, bertujuan untuk memberikan informasi terkini seputar bisnis sebuah perusahaan Informasi. Blogger adalah pemilik blog atau pengarang isi blog. Etika Blogger. Memiliki tujuan yang baik Membuat artikel/postingan yang asli, bukan hasil copy paste (plagiat) atau kegiatan lain yang melanggar hak cipta (tanpa ijin pemilik). Tidak membuat postingan yang merugikan orang lain, mengganggu, menipu (spam), mengandung kekerasan, isu sara, dan hal negatif lainnya.
Sebuah blog pada dasarnya adalah journal yang tersedia di Web. Aktifitas menmperbaharui blog disebut “blogging” (atau ngeblog dalam bahasa Indonesia) dan seseorang yang mengelola blog disebut “blogger.” (Computersprintersrepairshouston.com/ glossary).
Sebuah weblog adalah sejenis tur berkesinambungan dengan bimbingan manusia yang anda tahu. Ada banyak bimbingan yang bisa dipilih, dan semuanya mengembangkan audiens, dan ada hubungan pertemanan dan politik antara pengelola blog yang saling menunjuk dan semuanya dalam bentuk struktur, grafik, alur, dan lain-lain’ (Newhome/History Of Weblogs).
Sebuah blog pada dasarnya adalah sebuah jurnal yang tersedia di web. Kegiatan memperbarui blog adalah “blogging” dan seseorang yang membuat sebuah blog adalah “blogger.” Blog biasanya Diperbaharui harian menggunakan software yang memungkinkan orang dengan sedikit atau tidak ada latar belakang teknis untuk memperbarui dan memelihara blog. Posting di blog ini hampir selalu diatur dalam urutan cronological terkini dengan penambahan fitur yang paling menonjol. Menulis dalam sebuah blog hampir selalu dalam urutan kronologis dengan penambahan fitur yang paling terkini yang paling menonjol.’ (Matisse.net/glossary).
Blog biasanya memiliki beberapa fitur yang berguna baik untuk kita (pemilik blog) maupun pengunjung (visitor) dalam bentuk informasi-informasi penting ataupun tanggapan-tanggapan dari visitor (pengunjung) berdasarkan postingan atau artikel-artikel yang termuat di dalamnya.












MANFAAT DALAM PENGGUNAAN BLOG

Setiap blogger pasti selalu menjalankan aktifitas nge-Blognya (posting), baik di warnet maupun dirumah sendiri. Sadar atau tidak sadar aktivitas menulis pada blog atau memposting sesuatu yang bermanfaat pada blog memberikan nilai positif baik untuk bloger dan juga untuk orang lain. Berikut di bawah ini beberapa manfaat dalam blogging :
·         Melatih kemampuan berfikir
Dengan memiliki blog dan mengisinya secara rutin, maka kita akan terbiasa untuk memformulasikan apa yang ingin ditulis. Semakin banyak yang kita tulis maka akan semakin baik pola berpikir kita. Bukan hanya tulisan, tapi berbagai cobaan yang di terima blog kita harus kita pecahkan dengan pikiran kita sendiri, dan tidak tergantung orang lain. Dengan begini, kita bisa terus menjaga blog kita dengan bagus.
·         Untuk Berekspresi
Kita bisa menyalurkan ekspresi kita melalui tulisan-tulisan, dan membebaskan diri kita untuk berbagi bersama orang lain. Semakin banyak tulisan yang kita lontarkan, orang lain akan mengerti kepribadian dan pendirian kita. Sangat cocok bila blog itu blog pribadi.
·         Sebagai sarana Bisnis
Blog dapat juga sebagai penghasilan tambahan, dengan menulis posting-posting yang bernilai dihadapan SEO. Melatih kemampuan bisnis online.
·         Membangun komunitas baru
Kita dapat mencari teman dan menambah diberbagai komunitas, dan dapat bertukar informasi dengan orang lain.
·         Lebih dikenal masyarakat
Masyarakat luas akan lebih mengenal kita, karena banyak terlihat dan terpampang diinternet. Seperti Barrack Obama, yang menang pemilu karena kampanyenya melalui internet.






DAMPAK NEGATIF BLOG

            Disamping penjelasan tentang dampak positif dari blog yang telah dijelaskan di atas, blog pun dapat menimbulkan dampak negative baik untuk pembuat blog ataupun untuk para pembacanya. Berikut beberapa dampak negative dari blog:
·         Efek ketagihan (addiction)
Setiap orang yang memiliki blog -dan niat- pasti mau tidak mau akan terus terdorong untuk membuka situs ini, baik untuk sekedar mengecek adanya comment baru *padahal bisa dilihat di e-mail yang bersangkutan* maupun melakukan update – update baik berita, image, dan lain sebagainya. Nah, ini merupakan salah satu dari beberapa kekurangan blog, yaitu menyebabkan KETAGIHAN. Padahal kehidupan si pemilik blog itu tidak hanya berkisar tentang blog itu saja, tapi si blogger pasti memiliki berbagai tanggung jawab yang harus dilakukan dan akhirnya akan terbengkalai karena kesibukannya dengan blog tersebut.
·         Pemborosan
Akibat dari ketagihan seperti yang dipaparkan, maka penggunaan internet akan semakin meningkat, sedangkan koneksi internet harus menggunakan pulsa atau kuota yang harus kita beli, maka semakin lama kita menggunakan internet maka cost yang kita keluarkan juga akan semakin besar.
·         Mengurangi Kinerja
Masih berkaitan dengan point pertama, apabila kita sudah tidak bisa menghilangkan rasa ingin blogging, dimanapun pasti akan dilakukan entah itu pada saat jam kerja, jam belajar yang dapat mengganggu konsentrasi kita dalam apa yang seharusnya dikerjakan.
·         Mempengaruhi kesehatan
Radiasi dari signal internet dan cahaya dari monitor dapat mempengaruhi kesehatan mata kita. Contoh penyakit mata yang bisa terjadi : miopi, hipermetropi, dan lain sebagainya. Kemudian bahaya yang lain seperti sakit punggung karna terlalu banyak duduk, atau gangguan saraf pada jari dan lengan seperti kaku dank ram, serta masih banyak lagi kesehatan yang dapat terganggu akibat terlalu lama menggunakan internet dan computer.
·         Plagiat
Jika kita memposting sesuatu milik kita dan itu bersifat penemuan atau mungkin suatu pembaharuan maupun suatu karya baik lagu maupun tulisan. Objek – objek ini akan rawan di-plagiat oleh para pengguna internet. Baik disengaja atau tidak. Karena budaya copy-paste sudah dimiliki hampir seluruh orang di dunia. Lagipula, unutk mencari tahu siapa pencipta yang sebenanya suatu penemuan yang ada di blog dan telah di-plagiat orang lain akan mengalami kesulitan karena tidak adanya atau sulit hak cipta dalam karya yang beredar di internet. Sehingga dapat memicu terjadinya plagiatisasi karya.
·         Penipuan
Mungkin tidak semua blog berkedok penipuan. Tetapi, pasti ada beberapa blog yang memiliki tujuan ‘ini’. Misalnya berkedok shopping online. Shopping online merupakan salah satu dari beberapa keuntungan internet. Tetapi, fitur ini juga dapat menjadi ‘jalan’ untuk melakukan penipuan. Juga sulit untuk menangkap pelakunya.
·         Pornografi
Sangat sering muncul iklan – iklan saat kita membuka blog kita dan mungkin saja memiliki unsur pornografi. Apalagi jika kita tidak pandai – pandai dalam melakukan aktivitas blog-ing kita. Kemungkinan untuk terjerumus ke dalam ‘unsur pornografi’ akan semakin besar.
·         Memicu pertengkaran (bashing)
Jika kita melakukan postingan yang menceritakan tentang kehidupan pribadi yang bersangkut paut dengan orang lain, maka hal ini dapat memicu pertengkaran dalam bentuk comment maupun bashing. Tentu saja ini bukanlah sesuatu yang diinginkan, tetapi bisa saja ini adalah suatu ketidaksengajaan yang merugikan diri kita dan orang lain yang merasa dirugikan dengna postingan kita.
·         Meningkatkan rasa individulisme sehingga sulit bersosialisasi
Terlalu sering berkomunikasi di dunia internet menyebabkan kita nyaman akan dunia tersebut dan meninggalkan dunia real kita. Hal ini akan mempersulit kita dalam bersosilisasi di kehidupan nyata atau istilah yang sering digunakan yaitu Autism atau asik dengan dunianya sendiri.
·         Sarana Menyebarkan Ajaran Sesat maupun Hoax
Blog merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi. Semua orang bisa melakukan posting dan bisa pula membaca posting yang besangkutan. Terkadang kita mungkin bisa saja membaca adanya isu atau hoax yang dapat menyebabkan kepanikan semata dan tidak dapat dipertanggugnjawabkan oleh pihak yang bersangkutan.


INSPIRATIF BLOG

            Hampir setiap pengguna internet terutama blog mengenal Raditya Dika. Dia adalah seorang penulis dan comedian. Raditya Dika yang sering disapa Radit memulai tulisannya pada sebuah blog yang bernama www.kambingjantan.com yang sekarang jadi www.radityadika.com.
            Tulisan serta postingan Radit yang dikenal ‘absurd’ langsung memberikan gebrakan dengan banyaknya viewers yang membaca postingannya. Penulis yang memiliki genre comedy ini pada awalnya hanya menulis dan memposting via blog, kemudian ada tawaran untuk membukukannya, padahal pada postingannya itu yang dimasukan hanya pengalaman pribadinya yang dianggap memang lucu, tapi memang dapat diterima oleh pembaca.
            Buku pertamanya dari postingan pertamanya adalah Kambing Jantan, kemudian di dokumentasikan menjadi sebuah film pada tahun 2009. Judul-judul postingannya selalu aneh (absurd) tapi ini menjadi cirikhas dia sebagai penulis.
           
Daftar Pustaka

 http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-jejaring-sosial-social.html#_
http://bloggerblog67.blogspot.com/2013/01/tentang-seputar-pengertian-web-blog.html
http://agungcoolbgt.blogspot.com/2010/10/arti-live-streaming-system.html
http://shabrinaazizati.blogspot.com/2013/01/pengertian-wikipedia.html
http://isma-ismi.com/pengertian-artikel.html
http://yunadialfanfikom.blogspot.com/2010/04/dampak-positif-dari-blogger.html
https://sujunifanfic.wordpress.com/2011/03/04/dampak-negatif-blog-adalah-_/